Article Detail
MPLS SMP SANTO CAROLUS BEKALI SISWA
Seiring bunyi bel sekolah yang menutup proses
pembelajaran hari Kamis, 17 Juli 2025, berakhir pula sebuah prosesi penting di SMP
Santo Carolus Surabaya. Selama empat hari, lorong-lorong sekolah ini
menjadi saksi bisu dari sebuah kawah candradimuka—sebuah tempat penempaan di
mana para siswa baru tidak hanya dikenalkan pada lingkungan, tetapi juga
dibekali dengan semangat dan pengetahuan untuk menapaki jenjang pendidikan
menengah pertama. MPLS yang diselenggarakan oleh SMP Santo Carolus Surabaya
adalah sebuah mahakarya pedagogis yang dirancang untuk menanamkan jiwa sekolah
ke dalam sanubari setiap muridnya.
Senin: Memecah Kekakuan, Mengikat Komitmen
Perjalanan dimulai dengan langkah pertama yang paling
krusial: mengubah ratusan individu asing menjadi sebuah komunitas. Kehangatan
khas SMP Santo Carolus terpancar saat para senior OSIS berhasil memecah
kekakuan dengan tawa dan permainan. Namun, kehangatan itu segera diimbangi
dengan pengajaran tentang tanggung jawab. Momen sakral terjadi saat setiap
siswa menautkan harapan pribadinya pada "Pohon Harapan", sebuah janji
sunyi untuk bertumbuh bersama komitmen yang baru. Materi tentang Hak dan
Kewajiban siswa juga menjadi bekal penting di hari pertama.
Selasa: Merajut Rasa Memiliki
Setelah fondasi komunitas terbentuk, SMP Santo
Carolus dengan sabar merajut benang-benang kepemilikan. Siswa diajak
berkeliling bukan sebagai turis, melainkan sebagai calon tuan rumah yang
mempelajari setiap sudut rumahnya melalui "Observasi Lingkungan
Sekolah". Sesi "Wawasan Wiyata Mandala" menjadi momen
pencerahan, di mana mereka mengerti pentingnya menjaga lingkungan belajar yang
kondusif. Sekolah memastikan tak ada yang tertinggal dengan membekali strategi
belajar melalui sesi "Program dan Cara Belajar", sebuah sentuhan
personal yang menegaskan bahwa setiap siswa berharga.
Rabu: Penempaan Jiwa Santo Carolus
Inilah hari di mana esensi terdalam dari pendidikan
sekolah ini disingkap. SMP Santo Carolus membuka pusaka utamanya:
"Spiritualitas Carolus Borromeus (CB)" dan materi Pendidikan Iman.
Ruang kelas hening, diisi perenungan tentang makna pelayanan, integritas, dan
kasih. Spiritualitas ini kemudian diiringi dengan latihan baris-berbaris yang
menempa disiplin. Di hari inilah siswa belajar bahwa kekuatan sejati seorang
"Carolusian" terletak pada harmoni antara kekuatan batin dan
ketertiban diri.
Kamis: Mempersiapkan Masa Depan dengan Wawasan
Sebagai babak pamungkas, SMP Santo Carolus
fokus mempersiapkan siswanya untuk tantangan akademis yang akan datang.
Pengenalan "Kurikulum Merdeka" menjadi jendela menuju metode
pembelajaran yang relevan dan berpusat pada siswa. Sesi "Pengenalan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan" semakin memperjelas peta belajar mereka
di jenjang SMP.
Kini, prosesi telah usai. Keheningan malam di SMP Santo Carolus Surabaya menjadi saksi atas sebuah angkatan baru yang telah lahir. Mereka datang sebagai individu, dan kini pulang membawa bekal semangat, pengetahuan tentang sekolah, dan pemahaman akan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh SMP Santo Carolus Surabaya. Perjalanan mereka yang sesungguhnya baru saja dimulai. [Ditulis oleh: Natanael Anang Yuanda, S. Pd.]
-
there are no comments yet