Article Detail

FESTIVAL KULINER JAWA TIMUR


Awal November tahun ini, peserta didik kelas 9, SMP St. Carolus Surabaya mengadakan festival kuliner Jawa Timur sebagai bagian akhir dari rangkaian kegiatan P-5 yang berakhir pada tanggal 1 November 2024. Kegiatan ini diawali dengan eksplorasi informasi berhari-hari tentang beragam kuliner khas Jawa Timur beserta cara pengolahan dan jumlah anggaran yang dibutuhkan berdasarkan menu makanan yang dipilih oleh kelompok P-5 yang terdiri dari lima sampai enam orang per kelompok.

Delapan belas stand makanan yang mewakili 18 jenis makanan tradisional khas Jawa Timur telah tertata rapi sejak H-1 kegiatan festival yang dilaksanakan di hall lantai 1 SMP St. Carolus Surabaya. Menurut ibu Diyah, salah satu guru pendamping kegiatan P-5, kegiatan yang mengangkat tema “Kearifan Lokal” ini dimaksudkan untuk memperkenalkan kuliner khas Jawa Timur kepada peserta didik.

Tepat pukul 07.00 WIB, peserta festival sudah tampak sibuk menata bahan makanan di stand masing-masing. Antusiasme peserta tampak terjaga meskipun sempat terjadi hujan deras yang menyebabkan ada stand makanan yang harus dipindahkan untuk sementara waktu agar tidak basah oleh air hujan yang terbawa angin ke area festival.

Hiruk pikuk pengunjung dan peserta mewarnai keseluruhan acara yang berakhir sekitar pukul 12.00 WIB ini. Tampak beberapa guru pendamping memberikan pengarahan dan bimbingan di beberapa stand. Di sisi lain, tampak ada anggota kelompok yang berkeliling dengan membawa poster berukuran A3 berisi informasi produk makanan yang dijual dalam kelompok masing-masing.

Berbagai harapan bermunculan menyusul pelaksanaan festival kuliner Jawa Timur ini. Aretha salah satu pengunjung dari kelas 7-A berharap akan ada festival kuliner tradisional di masa mendatang namun lebih mengeksplor pada kuliner dari luar pulau Jawa.

Ketika ditanya mengapa perlu mengeksplor kuliner dari luar pulau Jawa di kegiatan mendatang, remaja yang murah senyum itu menyampaikan bahwa dirinya penasaran untuk mencoba kuliner khas daerah lain, menurutnya kuliner khas Jawa Timur sudah sering dia temui.

Berbeda dengan Aretha, Nathania salah satu peserta Festival Kuliner Jawa Timur berharap agar di kesempatan yang lain terkait dengan tema kearifan lokal bisa ditampilkan kesenian seperti tari dan kostum khas daerah tertentu.

Terkait dengan manfaat kegiatan P-5 kali ini, Nathania menyampaikan bahwa lewat kegiatan ini dirinya jadi tahu hal baru tentang kuliner khas Jawa Timur. “Nasi jotos itu saya baru pertama kali dengar, terus soto Kediri bahkan saya baru pertama kali dengar” katanya. Nathania juga menyoroti terbangunnya kerjasama yang baik dalam kelompok yang awalnya canggung namun belakangan cenderung aktif menawarkan bantuan.

Amel, salah satu peserta mengakui hal yang senada ketika ditanya tentang nilai apa yang diambil dari kegiatan ini. “Kita semakin tahu makanan khas dari daerah-daerah di Jawa Timur, terus kita semakin mencintai juga, terus kerja sama di tim yang baik” kata Amel dalam sesi wawancara yang dilakukan di lantai 2 gedung SMP St. Carolus Surabaya.

Harga makanan yang dijual dalam festival kuliner diakui terjangkau sebagaimana yang disampaikan oleh Thomas, ketua kelas 7-A yang diwawancari beberapa jam setelah dirinya hadir dalam kegiatan festival ini. Sementara tentang lokasi P-5, anggota ekstrakurikuler basket ini menyampaikan bahwa lokasinya sudah strategis karena berada di tengah-tengah kompleks SMP dan SMA St. Carolus Surabaya. “Dari SMA dan SMP bisa ke situ (lokasi festival. red) tanpa harus berjalan yang jauh” katanya. [Wilkar Loisoklay].


Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment