Sebuah budaya memang lahir dari niat baik. Budaya adalah hasil dari olah budi (akal budi). Budaya dalam berbagai bentuk adalah simbol-simbol kearifan sebuah masyarakat. Masyarakat itu mencoba memaknai tata hidup serta adat yang berkembang sebagai pedoman dan penuntun perilaku hidup sehari-hari. Jadi pada dasarnya, suatu kebudayaan itu adalah baik adanya. Demikian juga dengan tarian Barongsai. Tentu saja sebagai salah satu bentuk kebudayaan itu sendiri, tarian Barongsai juga dari hasil olah (akal) budi serta kearifan lokal.

Dunia pendidikan tak hentinya berinovasi. Semua diarahkan semata agar siswa didik sungguh mengalami sendiri melalui proses tentang bagaimana sebuah ilmu pengetahuan bisa diselaraskan dengan hidup nyata. Atau bagaimana sebuah penerapan ilmu pengetahuan yang diberikan di dalam kelas dapat menyumbang proses kemandirian pada siswa didik di luar kelas.

Guru satu ini memang banyak ide dan tak pernah surut kreativitasnya. Pak Dadi guru olah raga, begitu beliau akrab disapa. Pembangunan area terpadu di kompleks sekolah memang menuntut guru olahraga menjadi semakin kreatif dalam berinovasi mendesain pembelajaran praktek.

Alternatif pembelajaran melalui blog sudah semakin marak di kalangan guru. Ada yang memanfaatkannya untuk memberi tugas, ada juga yang memanfaatkannya untuk menyimpan materi-materi ajar, bahkan ada juga yang sudah memakainya untuk berbagai keperluan, seperti remidi dan mengumumkan nilai remidinya.

Gerakan penghijauan yang telah dicanangkan terus ditindaklanjuti oleh seluruh komunitas SMP Carolus. Dengan dimotori oleh Ibu Ririn Ari Mastuti, dimulailah penyediaan kantong-kantong plastik (polybag) di depan tiap kelas dan di beberapa tempat di sekitar lingkungan sekolah, untuk tempat pembuangan sampah yang terpilah. Sampah organik ditempatkan berbeda dengan sampah anorganik.